Program pengabdian masyarakat merupakan bagian dari kegiatan Tridharma pendidikan. Maka pada tahun 2024 jurusan Teknik Mesin memiliki komitmen untuk dapat membantu mengembangkan Teknologi Tepat Guna bagi masyarakat sekitar, khususnya aplikasi di kawasan Balikpapan, Kalimantan timur. Balikpapan merupakan daerah kawasan industri yang kompleks mulai hulu dan hilir. Industri hulu seperti industri pertambangan batu bara dan minyak bumi. Keberadaan indusri hulu tersebut mendorong munculnya industri pendukung. Industri pendukung tersebut muncul dengan berbagai skala kecil, menengah dan besar. Industri pendukung tersebut didominasi oleh pekerjaan solid metal work. Solid metal work merupakan industri yang bekerja di bidang manufaktur, pengelasan, pemotongan, perakitan, pembentukan dengan bahan metal atau baja. dan Oleh karena itulah pada program pengabdian masyarakat ITK tahun 2024 prodi Teknik Mesin memilih untuk mengangkat tema teknologi tepat guna mesin poles vertical.
Mesin poles merupakan alat yang digunakan pada tahap akhir yaitu finishing dalam proses produksi. Poleshing digunakan untuk mendapatkan kehalusan permukaan dan kepresisian dimensi. Mesin poles memiliki 2 tipe yaitu portabel berupa handtool dan fix berupa tabletool. Gerak rotating handtool mesin poles memiliki kelemahan yaitu tingkat kehalusan yang dapat dicapai terbatas. Maka untuk mendapatkan nilai maksimal gerak mesin poles diubah menjadi transfersal, namun menggunakan tipe tabletool. Maka perancangan mesin poles dengan tipe gerakan transfersal dengan posisi vertical menjadi agenda dalam kegiatan pengabdian masyarakat ITK 2024 prodi Teknik Mesin.
Cara kerja mesin poles, prinsip kerja mesin poles adalah sebagai berikut sebuah motor listrik memutar roler 1 yang terhubung secara langsung. Roler dan motor listrik tersebut dipasangkan ke sebuah rangka besi yang cukup rigit dan berat sehingga mampu meredam getaran saat berputar. Terdapat 3 roller pada rangka yang ketiganya dihubungkan oleh sebuat belt. Pada dasarnya belt tersebut adalah amplas yang dipotong dan dibentuk tampak seperti sabuk. Maka saat roller 1 diputar oleh motor listrik, maka roler 2 dan 3 akan ikut berputar. Roler 1 dan 2 adalah roller permanen yang fix tidak dapat digeser, namun roller 3 adalah tipe roller adjustmet yang mampu digeser. Adjustment roller 3 dibutuhkan saat pemasangan, pelepasan dan pengaturan ketegangan belt.
Sistem adjustment ketegangan belt menjadi kritikal karena performance mesin poles tersebut sangat dipengaruhi oleh tingkat ketegangan belt. Ketegangan belt yang berlebih akan menyebabkan sabuk putus, namun jika ketegangan kurang belt akan mudah slip dan pengamplasan atau pengasahan tidak bisa dilakukan.